Cigawiran merupakan seni vocal yang mempunyai kekhususan dan berbeda dengan lagam-lagam Tembang Sunda lainnya. Cigawiran dengan khusus menggunakan lagam ala Cigawir. Selain lagamnya yang khas, ternyata Cigawiran juga berkembang di lingkungan pesantren dan dijadikan sebagai media untuk berdakwah.
Cigawiran berkembang didaerah Kampung Serang Desa Cigawir Kecamatan Selaawi. Tembang sunda Cigawiran sudah berkembang sekitar tahun 1823 dengan tokohnya Rd. H. Jalari, lalu kemudian oleh Rd. H. Abdullah Usman, lalu Rd. Mohamad Isya dan kini memasuki period ke empat oleh Rd. Agus Gaos , Rd. Muhammad Amin dan Rd. Iyet Dimyati.